SALATIGA|TRANSSATU.COM-Hingar bingar musik karaoke menggema di sudut kota. Sejumlah wanita berpenampilan menarik duduk menemani para tamu, melontarkan senyum dan sapaan hangat. Di balik gemerlap itu, mereka menyimpan kisah kelam yang jarang tersorot—antara tuntutan ekonomi, tekanan sosial, hingga risiko yang mengancam keselamatan mereka.
Lady Companion (LC) atau pemandu karaoke bukan sekadar menemani tamu bernyanyi. Banyak di antara mereka yang terjerumus dalam bisnis sensualitas karena tekanan hidup. Faktor ekonomi menjadi alasan utama, mulai dari himpitan kemiskinan, perceraian, hingga kurangnya keterampilan di bidang lain.
Beberapa LC juga menghadapi risiko tinggi dalam pekerjaan mereka, mulai dari tamu yang bertindak kasar, pelecehan, hingga ancaman penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS. Situasi ini diperparah dengan maraknya konsumsi minuman keras di tempat hiburan malam yang kerap berujung pada tindakan kekerasan.
Seiring perkembangan zaman, prostitusi terselubung pun bergeser dari lokalisasi ke tempat-tempat yang lebih eksklusif, termasuk karaoke yang menawarkan pemandu lagu. Hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah dalam mengawasi pergeseran pola bisnis hiburan malam.
Menurut sejumlah pemerhati sosial, fenomena ini perlu disikapi dengan serius. Selain penertiban oleh aparat, pemberdayaan perempuan oleh pengelola tempat hiburan malam (THM) juga harus menjadi perhatian. Pelatihan keterampilan bagi pemandu karaoke bisa menjadi solusi agar mereka memiliki alternatif pekerjaan yang lebih aman dan berkelanjutan.
Sementara itu, peran dinas sosial dan aparat terkait dinilai belum maksimal dalam pengawasan. Razia sering kali dilakukan hanya sebagai formalitas tanpa solusi jangka panjang. Jika tidak ditangani dengan baik, masalah ini dikhawatirkan akan terus berkembang dengan wajah baru yang lebih sulit dikendalikan.
Dunia malam selalu memiliki sisi kelam yang tersembunyi. Di balik gemerlap lampu karaoke, ada perempuan-perempuan yang berjuang bertahan hidup dengan segala risiko yang mereka hadapi. Perlu ada upaya nyata dari berbagai pihak agar mereka memiliki pilihan yang lebih baik daripada sekadar menjual hiburan di tengah gemerlap malam. (Ardy)
Post a Comment