Laporan: Yatno S
SRAGEN | TRANSSATU– Di tengah derasnya kampanye pemerintah untuk menekan praktik perjudian di berbagai daerah, fenomena ironis justru muncul di Pasar Nglangon, Kecamatan Sragen. Praktik perjudian jenis togel terlihat berlangsung secara terang-terangan, tanpa ada tanda-tanda tindakan dari aparat penegak hukum setempat. Masyarakat mulai mempertanyakan keberadaan hukum di Sragen, yang seakan diabaikan atau bahkan dipermainkan oleh oknum yang seharusnya bertanggung jawab menegakkan aturan.
Keresahan warga semakin memuncak saat mengetahui bahwa perjudian ini diduga dikelola oleh sosok berpengaruh, Babe AAN, yang telah lama menjalankan operasinya tanpa gangguan. Salah seorang warga, sebut saja S, mengungkapkan bahwa terdapat sekitar tujuh titik perjudian di pasar tersebut yang tetap beroperasi dengan dugaan adanya perlindungan dari oknum aparat tertentu. “Kami tahu ini ilegal, tapi tidak ada yang berani melaporkan. Ada backing dari oknum Kopassus berinisial E,” ujarnya dengan nada kecewa.
Kondisi ini memicu kegeraman masyarakat yang merasa keamanan dan ketertiban seolah diabaikan. Pernyataan keras dari pemerintah pusat dan kepolisian soal komitmen memberantas perjudian seolah hanya isapan jempol belaka, karena kenyataan di lapangan berbanding terbalik. Perjudian togel terus beroperasi, seolah kebal terhadap hukum, tanpa tindakan nyata dari Polres Sragen yang seharusnya menjadi garda depan dalam memberantas kejahatan ini.
Polres Sragen dan Pemerintah Lokal Dinilai Tutup Mata
Keberadaan aktivitas ilegal ini secara terbuka di tempat publik seperti pasar memunculkan pertanyaan besar tentang efektivitas pengawasan dan penegakan hukum di Sragen. Warga mulai meragukan sikap dari Polres Sragen dan pihak kelurahan setempat yang tidak menunjukkan langkah tegas terhadap praktik yang mengancam moral dan kehidupan sosial ini.
“Kami butuh keadilan. Jika tidak ada tindakan, siapa yang akan melindungi kami? Keberadaan hukum di Sragen seolah menjadi lelucon,” keluh seorang tokoh masyarakat yang enggan disebutkan namanya. Ia menyampaikan kekhawatiran masyarakat bahwa tanpa tindakan tegas, Sragen akan terus dilanda masalah sosial yang merusak generasi muda.
Dalam kesempatan berbeda, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menegaskan pentingnya tindakan tegas terhadap oknum aparat yang terlibat dalam praktik perlindungan perjudian. “Anggota yang terlibat sebagai backing perjudian akan dicopot dari jabatan bahkan dicabut keanggotaannya,” ujar Kapolri. Namun, hingga kini, janji tersebut belum tampak nyata di Sragen, yang masih dirundung masalah perjudian ilegal.
Presiden Joko Widodo Tegas Menolak Perjudian
Presiden Joko Widodo juga telah mengeluarkan seruan keras agar masyarakat menjauhi segala bentuk perjudian, baik offline maupun online. Dalam sebuah konferensi pers di Istana Merdeka, Presiden menyampaikan pesan yang jelas, “Jangan berjudi, baik offline maupun online. Lebih baik rezeki ditabung atau dijadikan modal usaha.” Namun, seruan Presiden tampaknya belum terasa dampaknya di Sragen, yang masih menghadapi masalah perjudian terbuka.
Desakan Tindakan Nyata dari Polres Sragen
Perjudian togel yang terus berlangsung di Pasar Nglangon, meskipun diketahui banyak pihak, mencoreng kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum setempat. Warga Sragen mendesak Polres Sragen agar segera mengambil tindakan nyata dan tegas terhadap praktik ini, demi menjaga kepercayaan masyarakat serta memastikan bahwa hukum benar-benar ditegakkan.
Jika dibiarkan, perjudian togel di wilayah ini dikhawatirkan akan terus merusak moral masyarakat dan stabilitas sosial di Sragen. Masyarakat kini berharap agar Polres Sragen dapat membuktikan integritasnya dengan melindungi warga dari dampak negatif perjudian. Desakan ini menjadi bukti bahwa masyarakat tidak tinggal diam dan menginginkan adanya perubahan nyata yang mendukung keamanan dan ketertiban di wilayah mereka.
Post a Comment